selamat datang.

jangan lupa di like in ya.

Minggu, 17 Juli 2011

terkunyah lemah.

tadinya kukira itu engkau,yang bersusah payah mengirim kembali hujan ini.
barangkali untuk mengingatkanku pada langkah-langkah sejarah yang pernah kita kunjungi.
namun rupanya aku salah.sejarah itulah yang justru membawamu kehadapanku,dengan kaki-tangannya yang berlumuran darah.
ini hanya sebuah cita-cita yang terkunyah lemah.

memang,bulan MEI kembali datang.
dan selalu kita terpaksa menyaksikan lagi,tuhan bekerja dengan caranya sendiri.
terbakar menjadi arang.
banyak orang tak dikenal menyalakan api saat itu,
bertahun-tahun lalu,dengan dongeng yang konon berasal dari negeri yang sama.sebuah negeri tempat tumbuhnya pohon-pohon cintaku.
yang di setiap musimnya berbuah kerinduan.
dan betapa getir
ketika semua harus menyerah kepada takdir kegelapan mencampakkan mereka satu-satu,
dan api tak memberikan cahaya selain kepada beberapa mata saja.

sungguh aku ingin mengusirmu,menyuruh engkau tak muncul lagi di hadapanku.
namun siapakah yang bisa menghapus bulan MEI dari ingatanku,bersama hari-hari penuh dengki.
ketika cerita kasih sayang yang menetas terlampau keras,
lalu pecah seperti gelas.
aku yang kemudian bermalam bertahun-tahun di rahim suci dari wanita sepertimu,
terus menyesap rasa pahit itu,rasa sakit itu, seperti sedang menghapal ayat-ayat dalam Alkitab hingga hatam.
hingga matahari tak pernah lagi terbenam,
di ufuk hatiku, di ufuk hatimu.

dan layaknya sebuah cerita yang digenapi air mata,
engkau kembali merangkulku.
dan aku
terpaksa terus-menerus menangisimu.
kesedihan kemudian berpulang ke sebuah kenangan,tempat engkau dan aku hanya bisa tertahan menyaksikan,
pahitnya hidup tertidur lelap dalam buaianku.
sementara mimpi tentang keindahan,menatap kita dengan mata terluka.
sebab keadilan telah begitu kuat menghkianatiku.

barangkali,kita memang tak bisa mengakhiri kesunyian yang terlampau melekat-berkarat dalam ingatan.
engkau mungkin akan kembali datang di bulanMEI yang lain,
dan aku akan menyambutmu dengan menyalakan lilin.
sebuah cermin,akan mengabadikan pertemuan kita,sebagai sepasang kekasih yang cita-citanya hancur terhempas kenyataan.
oleh mereka yang menganggap kemiskinan adalah jarak,itu adalah aku sebenarnya.
miskin kepercayaan.
meski nyatanya aku cinta kau,terlalu banyak hal yang membuatku takut kedepannya jika aku melihat caramu menjalani hidup denganku.:-(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar